Selasa, 30 September 2008

Bertualang Di Alam



Panen Semangka

Inilah suasana panen semangka, ada Martin, dan ada mamaku lagi makan semangka di pondok (kaos putih biru)

Senin, 29 September 2008

News 3





Bertualang Di Alam

Suatu waktu aku ikut Papaku ke sebuah sekolah, namanya SMA Bina Putera di Kopo, Serang Banten. Sekolahnya "mewah" alias "mepet sawah" dan di tengah hutan. Indah sekali, di sekelilingnya banyak pohon, dan sawah. Di samping padi, sebagian sawhnya tanam semangka. Aku dan dua temanku Martin dan Sonny ikut panen semangka, habis panen, lalu di makan, wuahh seggeer...buanget! Oh, ya, aku lupa, di pojok ladang semangka ada pohon sawo yang disulap menjadi Rumah Pohon (rumah jaga abang yang nungguin ladang). Aku dan teman serta Abang penjaga kebun main di atas pohon sambil makan semangka. Wah asyik. Di bagian bawah ada arena outbond. Papaku ke sini melatih guru-guru, mamaku juga ikut. Malam hari kami bakar kayu bikin api unggun. Ooops, hampir lupa, kami juga bergembira ria menangkap belalang. Pengalaman ini sangat menyenangkan, dan maha Besar Allah telah menciptakan alam yang indah.

NEWS 2



Perjalanan Ke Teater 4 Dimensi Ancol

Mimpiku yang lama tersimpan akhirnya terwujud juga. Aku bersama Papa, Mama, dan dua orang sohib ku dan juga tetangga rumah, Martin dan Sonny. Pengalaman yang tidak terlupakan adalah antri masuk Teater selama 3 jam, pada hal nontonnya cuma 15 menit saja. Namun, aku tetap senang apalagi Papa dan Mama secara bergantian rela berdiri di barisan antrian. Sesekali aku nimbrung dalam barisan. Sebetulnya aku ingin menggantikan mereka, tapi, lagi-lagi sifat anak-anakku lebih aku pilih, yaitu bermain, berlari, dan berkejer-kejaran dengan Martin dan Sonny. Sungguh sangat menakjubkan. Mukaku hampir ketabrak ikan hiu yang ganas. Kita seolah-olah di dalam air beneran. Seperti nyata, apalagi di saat-saat menegangkan, ada siraman air dari atas plafon bioskop. Seru! suatu saat aku akan ke sini lagi.

NEWS



Bertualang di Kidzania
Aku ingin jadi pekerja yang profesional, untuk itu aku mencoba semua hal. Suatu waktu aku diajak ke kidzania oleh Papa dan Mama, namun alangkah sedih kecewanya aku waktu itu, tiket masuk habis terjual. Sifat kekanak-kanakan-ku muncul juga, aku ngabeg seharian, sampai Papa dan Mama marah. Walaupun Papa, Mama, dan Pamanku sudah menjelaskan dan membujuku, namun aku tetap aja sedih. Namun beberapa hari setelah itu, kita sempat ke sana. Untuk yang kedua kalinya pas di saat HUT ku yang 10. Aku dan Ivan, serta Saudaraku Kak Dinda bermain bersama di Kidzania. Salah satu sifat jelek-ku, sulit menerima kenyataan apabila kenyataan itu berbeda dengan harapanku. Mungkin aku seorang pemimpi, apa yang aku inginkan, aku selalu berharap itu terjadi secepat mungkin. Padahal itu tidak mungkin. Tapi itulah aku saat ini. Aku ingin berubah sejalan dengan pertambahan usiaku. Ini kisahku ketika ke Kidzania bersama sohib karibku satu sekolah dengan ku: Ivan.